kamerah tesembunyi


Dikutip dari: http://ade-tea.blogspot.com/2012/03/garuda-indonesia-widget.html#ixzz2ErQ41Avo
Dikutip dari: http://ade-tea.blogspot.com/2011/03/cara-pasang-ikoicon-twitter-burung.html#ixzz2ErjQ9PTh Dikutip dari: http://ade-tea.blogspot.com/2011/03/cara-pasang-ikoicon-twitter-burung.html#ixzz2Erkasqj1

Jumat, 11 Januari 2013

karya tulis ilmiah otot pada teknik dasar bola voli

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan yang hanya di kaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Dengan di terbitkannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan dasar bola voli merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas- piritualsosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
B. Tujuan
Mata Kuliah Pendidikan Jasmani, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga.
2. Mengetahui cara – cara melakukan pasing, servis, spike dan blok,
3. mengetahui otot – otot apa saja yang digunakan dalam pasing, servis, spike dan blok.
C. Manfaat
Semoga makalah ini sangat bermanfaat bagi para pembaca sekalian dan dapat dipergunakan sebagai bahan acuan dalam memberi pengetahuan tentang otot apa saja yang digunakan dalam pasing, servis, spike dan blok.


BAB II
PAMBAHASAN

A. Profil Olahraga Bolavoli
Permainan bolavoli pada dasarnya merupakan permainan yang menyenangkan dan biasa dijadikan rekreasi di waktu jenuh setelah melakukan aktivitas. Perkembangan bolavoli sangat cepat seiring dengan perkembangan olahraga sehingga bolavoli tidak hanya untuk rekreasi dan untuk mengisi waktu luang tetapi berkembang sebagai suatu profesi dan menuntut prestasi tinggi.
Menurut Sugiono, (1996:42) Permainan bolavoli merupakan cabang olahraga beregu yang dimainkan oleh enam orang setiap team. Permainan ini akan berjalan dengan baik apabila setiap pemain minimal telah menguasai teknik dasar bermain bolavoli.
Dalam peraturan permainan bolavoli, (2005:1) bolavoli adalah olahraga yang dimainkan oleh dua team dalam satu lapangan yang dipisahkan oleh sebuah net. Terdapat versi yang berbeda tentang jumlah pemain, jenis/ukuran lapangan, angka kemenangan yang digunakan, untuk keperluan tertentu. Namun pada hakikatnya permainan bolavoli bermaksud menyebarluaskan kemahiran bermain kepada setiap orang yang meminatinya.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa permainan bolavoli adalah permainan yang dimainkan oleh enam orang tiap team dan dilakukan di lapangan yang bentuknya persegi panjang, ditengahnya dibatasi net yang fungsinya untuk memisahkan pemain antar team. Teknik dasar sangat besar pengaruhnya terhadap permainan ini, baik dan jeleknya permainan tergantung penguasaan teknik dasar pemain dan penegakan peraturan permainan oleh wasit.

1. Analisis Anatomi Dalam Permainan Bolavoli
A. Pasing
Menurut Durrwachter (1982:52) ada beberapa langkah-langkah gerakan teknik dasar passing bawah dimulai posisi siap melakukan passing sampai posisi setelah melakukan passing.
1. Posisi Siap Menunggu Kedatangan Bola
Tubuh agak membungkuk, sikap kaki seperti hendak melangkah dengan posisi kaki selebar bahu, lengan bawah diangkat sehingga mendatar. Dari gerakan tersebut kekuatan otot tungkai sangant dominan terutama otot-otot pada tungkai bawah, karena posisi telapak kaki yang jinjit, sehingga diperlukan kekuatan otot tungkai bawah bagian belakang yang baik.
2. Bola Dipantulkan dengan Lengan Bawah
Bola mengenai kedua lengan bawah secara bersamaan dan terpantul ke atas lagi, gerak lengan lebih mirip sikap mengangkat atau mendorong, dan bukan memukul. Dalam hal ini otot lengan berperan dalam sukses tidaknya pasing bawah. Otot bisep dan trisep sebagai penopang lengan atas juga sangat berperan memberikan dorongan kekuatan dalam melakukan pasing, terlebih pada saat melakukan pasing atas, dorongan dari lengan sangat membantu.
3. Ikuti Gerak Bola
Gerakan ancang-ancang, rentangan tubuh cepat serta gerak mengikuti arah bola yang terpantul, jadi gerak lengan yang panjang dan diarahkan memperbesar ketepatan dan pengoperan bola.
Passing bawah merupakan upaya pemain dengan menggunakan sisi bagian dalam lengan bawah untuk mengoperkan bola yang dimainkannya kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri.
B. Servis
Servis adalah sentuhan pertama dengan bola. Dalam perkembangannya servis menjadi suatu senjata yang ampuh untuk menyerang. Jadi teknik dasar servis tidak boleh diabaikan. Kemudian servis yang dilakukan atau pemanfaatannya dikelompokkan pada keterampilan pemain. Tetapi tujuannya adalah sebagai penyerangan yang pertama, sehingga keterampilan ini membutuhkan kondisi fisik yang baik.
Pelaksanaan servis secara umum dibagi 3 bagian, yaitu;
1. melempar bola ke atas, dalam hal ini dalam upaya melempar dibutuhkan kekuatan otot-otot lengan yang cukup kuat terutama deltoid sebagai pangkal lengan yang juga didukung oleh pektoralis mayor dan lattisimus dorsi.
2. memukul bola, fase ini merupakan fase terpenting dalam melakukan teknik servis. Kekuatan akan berumpu pula pada otot-otot bahu, dada, triceps dan wrist.
3. follo trough, merupakan fase tindah lanjut. Ini menunjukkan bahwa kelompok anggota gerak atas berfungsi maksimal.
Dalam teknik mahir sevis dapat dilakukan dengan melompat, atau biasa disebut dengan jump serve. Teknik yang dilakukan hanya menambah saat melompat keudara yang tentunya melibatkann otot-otot tungkai, gluteus atau trunk. Jadi dalam servis dibutuhkan hampir seluruh melobatkan otot-otot bagian tubuh.
C. Smash
Smash merupakan teknik yang menjadi andalan untuk menyerang agar mendapatkan poin. Saat melakukan smash kekuatan dan power otot sangat menentukan keberhasilan melakuan smash.
1. Tolakan
Pada tahap tolakan ini, kaki berikutnya dilangkahkan hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak ke depan sedikit untuk mengerem gerak ke depan, dan sebagai persiapan meloncat ke aah vertikal. Kedua lengan diayun ke belakang atas sebatas kemampuan berupa gerak rotasi bahu. Bersamaan dengan gerakan ini, kaki ditekuk sehingga lutut membentuk sudut kurang lebih 110ยบ yang merupakan sudut yang efektif untuk menolak karena dengan sudut tarikan otot yang besar akan menghasilkangaya besar, terlebih karena sudut ini bekerja pada sendi lutut yang mempunyai sistem katrol anatomik pada sendi lutut yang bersifat ellipsoidea rangkap (sendi bujur telur). Setelah itu badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang depan. Gerakan ini merupakan gerak fleksi tungkai bawah (flexi genu) yang melibatkan otot hamstring dan gerak dorsoflexi yang melibatkan otot tibialis anterio untuk persiapan menolak.
Tahap menolak secara kontinu dilanjutkan gerakan meloncat dengan tumit dan jari kaki menghentak tanah. Gerakan ini merupakan gerak ekstensi tungkai bawah (ekstensi genu) yang melibatkan otot quadricep feimoris dan gerakan plantarflexi yang melibatkan otot gastrocnemius. Sambil meloncat kedua lengan diayunkan ke depan atas yang merupakan gerak rotasi bahu ke atas (anteflexi) pada sendi bahu yang bersifat globoidea (sendi peluru) dengan melibatkan otot deltoideus, otot pectoralis major, otot biceps brachii, dan otot coracobrachialis. Sesaat setelah meloncat ketika tubuh melayang di udara posisi togok membusur ke belakang, yang merupakan gerak hiperekstensi togok (kayang). Telapak kaki, pergelangan kaki, panggul, dan togok digerakkan serasi untuk memperoleh rangkaian gerak yang sempurna agar terwujud gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
1) Impact
Keterampilan ini merupakan kerja koordinasi mata tangan dalam upaya menepatkan saat yang tepat dari jangkauan lompatan yang tertinggi dengan keberadaan bola yang jatuh. Dalam fase ini kerja otot-otot perut dan punggung sangatlan dominan
Ketika tubuh melayang di udara, jarak bola di depan atas sejangkauan lengan pemukul. Segera lengan dilecutkan ke belakang kepala dan dengan cepat lecutkan lengan ke depan sejauh jangkauan atau raihan legan terpanjang dan tertinggi. Bola dipukul secepat dan setinggi mungkin dengan perkenaan bola dan telapak tangan tepat pada bagian tengah atas bola. Pergelangan tangan aktif menghentak ke depan dengan telapak tangan dan jari menutup bola yang merupakan gerak fleksi pergelangan tangan dengan melibatkan otot flexor carpi radialis dan otot flexor pollicis longus pada sendi pergelngan tangan yang bersifat ellipsoidea (sendi bujur telur). Setelah perkenaan dengan bola, lengan pemukul membuat gerakan lanjutan ke arah garis tengah badan (gerak retrofleksi) yang melibatkan otot deltoideus, otot pectoralis major,dan otot lactisimus dorsi, dengan diikuti gerak tubuh membungkuk (gerak fleksi togok) yang melibatkan otot abdominis dan otot pectineus. Gerakn lecutan lengan, telapak tangan, togok, tangan yang tidak memukul, dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada di udara. Pukulan yang benar akan menghasilkan jalannya bola yang keras dan cepat menurun ke tanah dengan putaran yang cepat ke arah depan (top spin).
Pukulan menjadi penting juga untuk menunjukkan pukulan yang terkuat. Dengan kuatnya pukulan memberikan peluang untuk mendapatkan poin. Saat memukul, otot yang terlibat langsung adalah kelompok bahu seperti deltoid, travezeus dan triceps serta otot lengan bagian bawah.
2) Pendaratan.
Dalam fase pendaratan, otot-otot tungkai menjadi domonan pula dalam menahan berat badan. Gerakan selanjutnya setelah memukul bola di atas net adalah mendarat dengan kedua kaki mengeper dengan menekuk lutut (gerak fleksi tungkai bawah) yang lentur untuk meredam perkenaan kaki dengan tanah. Pendaratan dilekukan dengan jari-jari kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong ke depan dengan memperlambat gerakan. Perlambatan gerakan dilakukan untuk memperkecil momentum hingga menjadi nol (berhenti bergerak) untuk mencegah cedera dalam bentuk kerusakan sendi.



d. Blok
Teknik dasar block dalam bolavoli memiliki rangkaian gerakan yang melibatkan otot-otot yang berada pada ekstremitas superior maupun ekstremitas inferior. Tinjauan anatomi gerakan block dalam bolavoli harus secara keseluruhan guna memperoleh hasil yang maksimal. analisis gerak secara anatomi untuk teknik dasr block adalah sebagai berikut:
1) Sikap awal
Berdiri tegak bertumpu pada kedua kaki menghadap ke net, kedua tangan diletakkan di depan dada dan telapak tangan posisi membuka. Sikap awal untuk menentukan efisiensi gerakan yang dilakukan. Untuk mendapatkan efisiensi gerakan dalam melakukan block maka posisi tangan ditemptkan di depan dada sehingga dapat memperhitungkan ketepatan dengan bola pada saat melakukan block di depan net.
Pada sikap awal ini ada gerak abduksi pada tungkai pada saat kedua tungkai dibuka selebar bahu. Kemudian pada togok belum terjadi gerakan otot. Namun pada lengan sudah terjadi gerak endorotasi oleh karena posisi tangan bersiap untuk melakukan block.
Kelompok otot yang bekerja pada saat gerakan endorotasi tersebut antara lain subscapularis, pectoralis major, Biceps brachii, Triceps brachii, brachioradialis, Pronator teres, Flexor carpi radialis, Palmaris Longus, dan Flexor digitorum superficialis.
2) Gerakan pelaksanaan
Untuk perlakuan tumpuan loncatan menggunakan dua kaki untuk menumpu dan ujung kaki sebagai tolakan. Tumpuan kaki pada saat akan melakukan latihan Block di depan net. Bertumpu pada kedua kaki kemudian dorong badan ke atas menggunakan tumit dan kekuatan otot tungkai.
Terjadi gerak Plantar Flexi pada otot kaki pada saat tumpuan loncatan untuk mendorong ke atas.
Kemudian pada tungkai bawah terjadi kontraksi pada otot flexor digitorum longus, soleus dan gastrocnemius pada saat melakukan loncatan ke atas. Dan selanutnya terjadi kontraksi pada otot-otot bagian hamstring dan musculus gluteus maximus.
Pada otot-otot pada bagian abdomen juga terjadi kontraksi mulai dari kelompok otot rectus abdominis, Seratus anterior, Pectoralis mayor, dab lattisimus dorsi. Kontraksi terjadi pada saat loncatan vertikal.
Kemudian diiringi kontraksi pada otot bagian punggung diantaranya otot punggung, musculus deltoideus, dan Trapezius. Dan untuk rangkaian gerakan terakhir pada saat loncatan yaitu otot-otot pada bagian lengan terjadi gerakan elevasi saat tangan merintang di atas net, kemudian perputaran pada articulatio humeri dan articulation cubiti. Serta diikuti kontraksi pada musculus deltoideus.
Gerakan tangan menjadi poin utama dalam rangkain gerakan teknik block karena digunakan sebagai pembendung serangan.
3) Gerakan saat pendaratan
Pendaratan menggunakan tumpuan dua kaki dengan luas permukaan tumpuan selebar bahu. Dalam gerakan pendaratan ini setelah bertumpu pada ujung kaki sebagai awal tumpuan kemudian berlanjut dengan seluruh telapak kaki untuk merubah posisi tubuh menjadi stabil serta menggunakan posisi tumpuan kaki selebar bahu dan membuat tubuh dalam keadaan setimbang. Yang menjadi poin utama gerakan pada saat pendaratan adalah anteflexi pada plantar fascitis dan plantar fascia sebagai kebalikan dari gerakan pada saat meloncat. Tingkat kompleksitas dari gerakan block sangat memerlukan kajian yang mendalam terhadapnya. Oleh karena itu tinjauan secara anatomi maupun mekanika gerak sangat dibutuhkan dalam menganalisa model-model gerakan block dalan bolavoli. akan meningkatkan stabilitas, jika kita jinjit, maka stabilitas akan terkurangi.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa dengan mempelajari otot – otot apa saja yang digunakan dalam teknik – teknik dasar bola voli seperti pasing, servis, spike dan blok dan juga para pembaca dapat mempelajari tentang gerakan – gerakan teknik dasar bola voli seperti yang sudah dijelaskan di atas.
B. SARAN-SARAN
Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran – saran dan kritikan bagi para pembaca yang kami hormati guna untuk membangun pada masa yang akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang kami laksanakan.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.govolley.com
http://hadilegowo08.blogspot.com
http://ganevo.wordpress.com
Sumber: Artikel YusoVolley.com(http://ganevo.wordpress.com)
www.fadielkoomon.blogspot.com
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas rahmat dan karunia-Nya serta kerja keras kami, makalah  yang sederhana ini dapat selesai tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih penulis sampaikan pada dosen pembimbing yang telah sabar dalam membimbing pembuatan makalah ini.
Penulis mohon maaf apabila makalah ini mempunyai banyak kekurangan, karena keterbatasan penulis yang masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karna itu, kritik dan saran pembaca yang membangun, sangat penulis harapkan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah sederhana ini dapat berguna bagi pembaca maupun saya sendiri.
Penulis
BAB l
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh manusia. Struktur tubuh manusia sangat penting untuk diketahui karena hal ini akan berhubungan dengan sesuatu yang terjadi pada tubuh. Dalam struktur tubuh  manusia terdapat beberapa system, salah satunya  adalah system respirasi/pernafasan. Organ yang berperan penting dalam proses respirasi adalah paru – paru/pulmo. System respirasi terdiri dari hidung/nasal, faring, laring, trakea, brokus, bronkiolus, dan alveolus.
Respirasi  adalah pertukaran antara O2 dan CO2 dalam paru-paru, tepatnya dalam alveolus. Pernapasan sangat penting bagi kelanjutan hidup manusia. Apabila  seseorang tidak bernafas dalam beberapa saat, maka orang tersebut akan kekurangan oksigen (O2), hal ini dapat mengkibatkan orang tersebut kehilangan nyawanya. Dalam makalah ini penulis akan membahas system pernafasan termasuk anatomi system pernafasan, proses inspirasi dan proses ekspirasi.
1.2      Tujuan
Para pembaca dapat mengetahui organ-organ dalam pernafasan manusia
Para pembaca bisa mengetahui proses pernafasan secara inspirasi
Para pembaca bisa mengetahui proses pernafasan secara ekspirasi
1.3      Rumusan masalah

Organ-organ apa saja yang berperan dalam pernafasan manusia?
Bagaimana proses pernafasan secara inspirasi yang terjadi pada system pernafasan manusia?
Bagaimana proses pernafasan secara ekspirasi yang terjadi pada system pernafasan manusia?


BAB II
PEMBAHASAN
2.1      SISTEM RESPIRASI MANUSIA
Pulmo (Paru – paru) adalah organ manusia  yang berperan penting dalam system respirasi, berbentuk kerucut dan berada di rongga torax, serta dilapisi oleh 2 membran yaitu membran viseral dan membran parietal.Pulmo  terbagi menjadi pulmo dextra (kanan) dan pulmo sinistra (kiri).
  • Pulmo Dextra
pulmo dextra terdiri dari 3 lobus, yaitu :
a)    Lobus superior
b)    Lobus madius
c)    Lobus inferior
Lobus superior dengan lobus  medius dipisahkan oleh fissura horizontalis, sedangkan yang memisahkan lobus superior dan lobus medius dengan lobus inferior adalah fissura obliqua. Pada hilus paru kanan terdapat struktur – struktur dibawah ini:
a)    Bronkus pinsipalis dan cabang lobus superior disebelah belakang atas hilus
b)    Arteri pulmonalis disebelah depan atas hilus
c)    Arteri bronkialis
d)    Noduli limpatici bronkopulmonalis
  • Pulmo Sinistra
Pulmo sinistra terdiri dari 2 lobus, yaitu:
a)    Lobus superior
b)    Lobus inferior
Lobus superior dan lobus inferior dipisahkan oleh fissura obliqua. Pada hilus kiri terdapat struktur – struktur :
a)    2 bronkus lobaris di sebelah belakang hilus
b)    Arteri pulmonalis disebelah atas hilus
c)    2 vena pulmonalis disebelah depan dan bawah hilus
d)    Arteri bronkialis
e)    Noduli lympatici bronkopulmonalis
Setiap pulmo mendapat suplai darah dari satu arteri pulmonalis (langsung dari ventrikel kanan) yang kemudian bercabang menjadi arteri lobaris dan arteri segmentalis untuk memperdarahi masing – masing lobus dan segmen. Pembuluh darah balik melalui 2 vena pulmonalis dan masuk ke atrium kiri,serta di persyarafi oleh nervous vagus dan trunkus simpatikus.
Pulmo dilapisi oleh membrane tipis dan transparan yang disebut pleura. Pleura mempunyai 2 lapisan yaitu lapisan visceral di bagian dalam dan lapisan parietal di bagian luar. Pleura visceral benar – benar dekat denganorgan paru sedangkan pleura prietalis menutupi permukaan dalam dinding dada. Kedua lapisan ini melanjutkan diri ke hilus paru. Diantara kedua lapisan ini terdapat ruang yang normalnya berisi cairan sebagai pelumas, agar kedua lapisan tersebut bisa bergerak dengan mudah. Bila terdapat banyak cairan di rongga pleura disebut efusi pleura. Hal ini merupakan suatu hal patologis, bila cairan berupa pus (nanah) disebut empiema. Jika rongga pleura berisi udara misalnya akibat tertusuk benda tajam, keadaan ini disebut pneumotorax.
Sistem respirasi manusia terdiri dari bagian superior dan bagian inferior. Bagian superior yaitu hidung dan faring, sedangkan bagian inferior yaitu laring, trakea, bronkus dan alveolus.

System respirasi bagian atas:
Hidung/nasal
nasal berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru,  sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirup ke dalam paru-paru. Nasal terdiri atas bagian eksternal dan internal. Bagian eksternal menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang hidung dan kartilago, dilindungi otot – otot dan kulit, serta dilapisi oleh membrane mukosa. Nasal  eksternal berbentuk piramid dengan bagian – bagiannya dari atas ke bawah :
1. Pangkal hidung (bridge)
2. Dorsum nasi
3. Puncak hidung
4. Ala nasi
5. Kolumela
6. Lubang hidung (nares anterior)
Batas atas nasal eksternal melekat pada os frontal sebagai radiks (akar), antara radiks sampai apeks (puncak) disebut dorsum nasi.
Lubang yang terdapat pada bagian inferior disebut nares, yang dibatasi oleh :
  • Superior  :  os frontal, os nasal, os maksila
  • Inferior  : kartilago septi nasi, kartilago nasi lateralis, kartilago alaris mayor dan kartilago alaris minor
Bagian nasal internal  adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum. Nasal internal terletak pada inferior tulang tengkorak  dan daerah superior bagian mulut. Nasal internal bagian anterior bergabung dengan nasal eksternal , sedangkan bagian posterior nasal berhubungan dengan faring. Pada anterior ronga nasal bagian dalam disebut vestibulum yang di lapisi oleh sel submukosa sebagai proteksi. Dinding samping bagian dalam dibentuk oleh etmoid, maxillae, lacrimal, palatine, dan tulang konka nasal inferior.
Faring
Faring terletak antara internal nares sampai kartilago krikoid dan memiliki panjang kurang kebih 13 cm dan berfungsi sebagai saluran respirasi dan saluran pencernaan. Faring terdiri dari:
  • Nasofaring adalah faring yang berbatasan dengan rongga hidung. Nasofaring mempunyai 4 saluran (2 saluran ke internal nares dan 2 saluran ke tuba eustachius). Nasofaring adalah tempat bertukarnya partikel udara melalui tuba eustachius untuk  keseimbangan tekanan udara faring dan telinga tengah.
  • Orofaring adalah faring yang  berbatasan dengan mulut. Terletak dibelakang rongga mulut dekat soft palate.
  • Laringofaring  adalah faring yang berbatasan dengan laring. Letaknya dimulai dari hyo id bone ke esophagus dan laring.
System respirasi bagian bawah:
Laring
Laring sering disebut sebagai kotak suara. Laring menghubungkan laringofaring dengan trakea. Terletak pada cervical ke 4 – 6. Dindingnya terdiri dari 9 kartilago yaitu:
v  3 kartilago tunggal yaitu:
a)    kartilago tyroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini membentuk jakun (Adam’s apple)
b)    kartilago epiglottis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan
c)    dan kartilago cricoid. : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring (terletak di bawah kartilago tiroid)
v  3 kartilago berpasangan yaitu:
a)    kartilago arytenoids : berperan penting dalam menghasilkan suara karena mengandung pita suara.
b)    kartilago cuneiform
c)    kartilago corniculate.
Trakea
Trakea merupakan tuba yang lentur dengan panjang sekitar 10 cm dan lebar sekitar 2,5 cm, terdiri dari otot polos dan cincin kartilago berbentuk C. Pada bagian belakang terdiri dari 16 – 20 tulang rawan.  Trakea terletak dibagian depan esophagus, dari laring sampai ke ICS V, dimulai dari bawah kartilago cricoid kebawah sampai pada sudut pertemuan manubrium sterni dan corpus sterni. Disini trakea membagi dua menjadi bronkus primer (bronkus principalis), sedangkan titik percabangannya disebut carina.


Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Terletak pada ICS ke V dan terbagi menjadi bronkus primary kanan dan bronkus primary kiri oleh carina (bagian yang sensitif dan reflek batuk). Bronkus primary kanan terdiri dari 3 bronkus sekunder (superior, medial, inferior). Sedangkan bronkus primary kiri terdiri dari 2 bronkus sekunder (superior dan inferior). Bronkus sekunder ini bercabang lagi menjadi bronkus tertiary yang mempunyai 10 cabang. Cabang bronkus tertiary ini disebut bronkus terminalis, dan bercabang – cabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkiolus bercabang semakin kecil menjaid ductus alveolus dan akhirnya berakhir di alveolus.
Alveolus
Alveolus merupakan suatu kantong udara dengan dinding yang tipis, disini terjadi pertukaran antara O2 dan CO2 secara difusi melalui alveolar dan dinding kapiler. Alveolus berada dalam alveoli yang dilapisi oleh epitel squamosa.  Didalam alveoli terdapat cairan alveolar yang di sebut surfaktan. Dinding alveoli terdiri dari 2 tipe sel epitel alveolar, yaitu:
  • Tipe I : sel epitel simple squamosa sebagai pusat petukaran gas
  • Tipe II : sel septal yang terdiri dari mukrofili dan secret alveolar untuk menjaga permukaan antara sel dan udara tetap lembab.
2.2 PROSES INSPIRASI DAN EKSPIRASI
Masuk dan keluarnya udara dari atmosfir ke dalam paru-paru dimungkinkan oleh proses inspirasi dan proses ekspirasi. Proses ini terjadi 12 – 16 kali permenit. Proses inspirasi dan ekspirasi kuat secara normal akan terjadi ketika kerja/olahraga, batuk, muntah, defekasi dan melahirkan. Proses  pernafasan  sebagai berikut:
Proses inspirasi (inhalasi)
Inspirasi (inhalasi) adalah proses masuknya O2 dari atmosfir & CO2 ke dalam jalan nafas. Proses ini disebut proses aktif karena otot – otot berkontraksi.  Otot – otot yang berperan dalam proses inspirasi adalah diafragma dan muskulus interkostalis eksternus, dengan dibantu oleh otot scalenus dan otot sternocleidomastoideus.
Berikut adalah proses inspirasi:
v  difragma dan muskulus interkontalis  eksterna berkontraksi
v   kubah difragma turun
v  Ruang dalam dada membesar
v  Muskulus interkostalis eksterna menarik dinding dada agak keluar
v  Tekanan dalam rongga dada lebih rendah dari tekanan udara luar
v  Udara masuk ke paru – paru
Proses Ekspirasi(exhalasi)
Ekspirasi (exhalasi) adalah keluarnya CO2 dari paru ke atmosfir melalui jalan nafas. Proses ini disebut proses pasif karena otot – otot berelaksasi. Otot – otot yang berperan dalam proses inspirasi adalah diafragma dan muskulus interkostalis eksternus, dengan dibantu oleh muskulus interkostalis interna dan rextus abdominis.
Berikut adalah proses ekspirasi:
v  difragma dan muskulus interkontalis  eksterna berelaksasi
v  tekanan rongga torax menurun
v  dinding torax  masuk ke dalam
v   udara keluar dari paru-paru
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pernafasan adalah O2 dan CO2 dalam paru-paru, tepatnya dalam alveolus. Pernafasan sangat penting bagi kelanjutan hidup manusia.
Dalam saluran pernafasan atas terdiri dari:
  • Hidung
  • Faring
Sedangkan dalam saluran pernafasan bawah terdiri dari:
  • Laring
  • Dan trachea
  • Bronchus
  • Bronkiolus
  • Alveolus

3.2 SARAN
System – system dalam tubuh manusia sangatlah penting, khususnya system pernafasan. Maka dari itu jagalah dan lindungi sebaik mungkin organ – organ yang ada dalam tubuh kita sendiri, agar kita tetap sehat dan tidak rentan terhadap penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Syaifuddin.1997.Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. Jakarta:EGC.
http://blog.Ilmukeperawatan.com.
Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Usakti.2010.Buku Penuntun Kuliah Fisiologi.Jakarta:Fakultas Kedokteran Usakti.